DPR Dukung Adanya KKO
Anggota Komisi X DPR RI Esti Wijayati. Foto : Jayadi/Man
Anggota Komisi X DPR RI Esti Wijayati mengapresiasi adanya Kelas Khusus Olahraga (KKO) SMP Negeri 1 Surakarta, Jawa Tengah. Kelas yang baru di resmikan pertengahan tahun 2017 lalu yang terdiri dari 32 siswa-siswi dan 13 fokus cabang olahraga yang ditekuni. Menurutnya, ini merupakan salah satu langkah baik dari pemerintah supaya melahirkan bibit atlet yang berbakat sesuai bidangnya.
“Dengan adanya Kelas Khusus Olahraga di SMP 1 Surakarta ini kita mulai berpikir, secara lebih komperhensif termasuk menyiapkan atlet sejak dini, agar jiwa sportivitas tertanam sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama,” ucap Esti di sela-sela Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR ke Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (25/1/2018).
Politisi F-PDI Perjuangan itu juga menginginkan nantinya tidak hanya SMP saja yang memiliki KKO, namun berlanjut hingga ke tingkat SMA dan Perguruan Tinggi agar terus berkesinambungan, untuk memunculkan bibit unggul atlet dibidang akademik maupun non-akademiknya.
"Harapan saya kepada Kelas Khusus Olahraga ini setelah lulus bisa lanjut ke SMA yang ada Kelas Khusus Olahraganya juga, namun spesifikasi olahraganya lebih mendalam ke satu bidang, misalnya SMA A nanti konsentrasinya mengenai Voli, nanti si anak yang suka memiliki potensi bidang Voli akan di lanjutkan di SMA tersebut bahkan hingga Perguruan Tinggi,” papar Esti.
Menurut Esti, jika pemerintah serius dengan Kelas Khusus Olahraga ini, ia yakin prestasi olahraga Indonesia akan terus meningkat. Esti juga terus meminta kepada pemerintah untuk dibuatkan laporan atau buku birunya terkait perencaaan perkembangan Kelas Khusus Olahraga secara matang.
Ia juga mengusulkan agar nantinya anak-anak yang sudah menjadi atlet dan berprestasi tersebut dapat dimudahkan bekerja untuk menjadi PNS, karyawan BUMN, TNI, Polisi dan lain sebagainya. Sehingga siswa-siswi dan orang tua mereka tidak ragu dan terus mendukung anaknya agar masuk di KKO dan menjadi atlet profesional yang berprestasi tanpa khawatir dengan masa depannya.
“Kita harus memberi pembuktian sejak dini bahwa menjadi atlet tidak kemudian hidup menderita atau sengsara pada hari tuanya. Nantinya atlet yang berprestasi mungkin akan menjadi PNS sesuai bidang yang ditekuninya dengan seperti itu, maka jiwa olahraga sejak dini akan terus ditanam sejak dini dan menjadi semangat untuk mereka,” tutup politisi asal dapil DI Yogyakarta itu. (jay/sf)